Weekend kemarin,(5-6 Maret)sebenarnya adalah hari bahagia buat saya,karena saya mengikuti Kenduri Puisi di Pelalawan,mengunjungi Bono dan menyusuri Pantai Ogis. (Cerita Kenduri puisi akan saya post setelah post ini)

Pantai Ogis

Jadi,saya ini dari kecil sudah pecicilan,ga bisa diam,grasak-grusuk dan banyak hal lain yang bikin pusing orang lain. Saya ini kayak pesakitan kalau hanya berdiam-diam saja. Jadi ketika menemukan pantai saya lari sana-sini loncat kesana kemari.

Minggu pagi, 6 maret,saya keseleo untuk pertama kali dalam hidup saya. Akibat dari terlalu lasak,ketika saya loncat di tepi pantai ogis,saya lupa kalau saya loncat masih di tepi pantai yang dangkal,loncatlah saya dengan salah pendaratan.Loncat dekat mereka yang berbaju merah

*TAK*

Saya terjatuh,mengaduh kesakitan sekali di kaki. Nyeri sekali rasanya,mau menangis,tapi dasarnya saya ga mau ngerepotin orang-orang,saya memeluk kaki dan merendamnya saja di pantai,pantainya air tawar dan ga begitu panas. Sembari meluruskan kaki dan mengelus perlahan saya duduk aja didalam air hingga waktunya pulang ke penginapan.


Waktu beres-beres kaki saya makin nyeri hingga makin bengkak. Selama perjalanan Pelalawan-Pekanbaru tersiksa sekali. Akhirnya sesampai di pekanbaru,saya dijemput sama "tetangga" yang sudah sering saya repotin. hahaha

Firda,adik saya yang sudah khatam keseleo,dislokasi dan apapun itu namanya langsung mengompres kaki saya dengan metode RICE dan memberi pertolongan pertama lainnya,seperti membalur dengan minyak Sambung nyowo.

Senin pagi,saya menelpon travel ke Perawang untuk menjemput ke kontrakan. sesampainya di Perawang mama membuatkan obat dari bahan di dapur berikut bahannya

Apotek hidup untuk keseleo
Bahan-bahan:

1. Jahe
2. Kunyit
3. Lengkuas
4. kencur
5. minyak urut yang ga panas (angso duo misalnya)